Articles
DOI: 10.21070/iiucp.v1i1.606

Parenting of Parents Working from Home During the Pandemic


Pengasuhan Anak Pada Orang Tua yang Bekerja dari Rumah Saat Pandemi

Universitas Muhammadiyah Surakarta
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Indonesia
Pandemic Parents Childcare

Abstract

The Covid 19 pandemic has the consequences of changing life in the family. One of them is activities from home, both working (work from home) and learning (learning from home). This study aims to determine how child care for parents who work from home. Using phenomenological qualitative research methods, the informants were targeted to be 16 people spread across several districts / cities in Indonesia with the criteria of working parents and having children. The data collected by using an open questionnaire via google-form is intended to find out how parents manage the work they have to do from home with the task of caring for their children. Through descriptions of various informants' backgrounds, comparisons based on age, domicile and type of work will also be identified. The research is planned for completion on November 20, 2020. The results showed that the influence of the role of parents is very large for child development. One way of caring for children during a pandemic is by creating quality time with children by accompanying children to study at home and also doing things that are liked by children in order to get rid of boredom.

Pendahuluan

Awal tahun 2020 tepatnya di bulan Maret, Indonesia di gemparkan oleh sebuah virus yang dikenal dengan nama corona virus diseases (covid-19). Asal mula virus ini diketahui berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok. Sekarang virus ini diketahui sudah menyebar hampir ke seluruh dunia. Dengan adanya penyebaran virus ini menjadikan kondisi kehidupan masyarakat hampir di semua Negara di dunia berubah. Berbagai negara mula menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus dengan cara mencuci tangan, menggunakan masker, tidak berkumpul, membatasi keluar rumah, dan menjaga jarak.[1] Dengan adanya kondisi demikian, Indonesia telah menerapkan gaya hidup Normal Baru. Menurut Sigit Pamungkas, Normal Baru merupakan suatu cara hidup yang baru atau cara baru dalam menjalankan aktivitas hidup ditengah pandemi covid-19 yang belum selesai. Salah satu cara baru yang diterapkan ditengah pandemi ini adalah aktivitas (WFH/Working From Home). WFH merupakan sebuah aktivitas pekerjaan dimana karyawan dihimbau utuk melakukan pekerjaannya di rumah sehingga dapat menghindari terbentuknya kerumunan.

Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan PP Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 yang mengakibatkan adanya pembatasan berbagai aktivitas yang di antaranya adalah kegiatan belajar mengajar di sekolah. Aktivitas Belajar Dari Rumah (BDR) secara resmi di keluarkan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/K/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID- 19).[3] Kebijakan ini mengharuskan guru dan murid untuk tetap bekerja dan belajar dari rumah dimulai dari jenjang PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi (kemdikbud.go.id, 2020). Kebijakan ini tentunya tidak hanya berdampak pada relasi guru dan murid selama BDR, namun orang tua juga mendapatkan dampak yang cukup besar dalam pelaksanaan BDR.[5]

Munculnya wabah Covid-19 yang terjadi hampir diseluruh belahan dunia ini menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing anak untuk belajar dirumah menggantikan tugas guru di sekolah. Dengan adanya hal ini tentu saja dapat menimbulkan masalah atau kesulitan baru yang tentunya akan dialami orang tua yang melakukan aktifitas WFH karena harus berperan ganda, yaitu dengan bekerja dan mengasuh anak.[9] Penelitian yang dilakukan oleh Furlong et al (Barlow & Coren, 2018) menunjukkan bukti substansial bahwa program pengasuhan anak dapat efektif dalam meningkatkan aspek fungsi psikososial orangtua (contoh: depresi, kecemasan, stress, kemarahan, rasa bersalah, kepercayaan diri dan kepuasan hubungan dengan pasangan) dalam jangka pendek. Keterampilan pengasuhan yang efektif mencakup tentang harapan yang jelas untuk anak, tetap tenang ketika anak marah, konsisten menindaklanjuti konsekuensi positif dan negatif, menjadi panutan positif, bermain peran bersama anak, memberikan pujian sebagai penguatan perilaku untuk anak. Perilaku positif ini memberikan kontribusi untuk mengembangkan perilaku positif pada anak (Hossain et al., 2015).

Penelitian ini di latar belakangi karena Di saat pandemi Covid-19 menimbulkan konsekuensi perubahan kehidupan di dalam keluarga. Salah satu diantaranya adalah aktivitas dari rumah, baik bekerja (work from home) maupun belajar (learning from home).. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengasuhan anak pada orangtua yang bekerja dari rumah. [6]

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif fenomenologis, informan sejumlah 16 orang yang tersebar di beberapa kabupaten / kota di Indonesia dengan kriteria orangtua yang bekerja dan memiliki anak. . Data yang dikumpulkan dengan kuesioner terbuka melalui google-form ditujukan untuk mengetahui bagaimana cara orangtua mengatur pekerjaan yang harus dilakukannya dari rumah dengan tugas mengasuh anak-anaknya. Penelitian ini menggunakan analisis konten.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 16 responden dengan kriteria orangtua yang bekerja dan memiliki anak, diperoleh data sebagai berikut :

Dari data yang diperoleh terdapat responden yang mayoritas berusia antara 40-50 tahun, berjenis kelamin wanita, bertempat tinggal di Jawa Tengah, memiliki 2 anak, dan mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta, dan semua responden kami beragama islam.

Unsur Jumlah
Usia
< 40 th 6
40-50 th 9
>50 th 1
Agama
Islam 16
Jenis Kelamin
Pria 7
Wanita 9
Tempat Tinggal
Jawa Tengah 14
Banten 1
Jawa Timur 1
Jumlah Anak
Tidak Ada 2
1 2
2 11
>2 1
Pekerjaan
PNS 3
TNI/Polri 1
Pegawai Swasta 7
Wirausaha 2
Guru 1
Pedagang 2
Table 1.Aktivitas Bekerja Dari Rumah

Apakah bapak, ibu pernah/sedang menjalani aktivitas bekerja dari rumah ?

Pernah Sedang
13 3
Table 2. A ktivitas Bekerja dari Rumah

WFH atau Work From Home adalah singkatan bekerja dari rumah atau bekerja di rumah. Singkatan ini sering digunakan jika pekerja melakukan pekerjaan jarak jauh dan komunikasi digital untuk memberi tahu kolega bahwa seseorang bekerja dari rumah pada hari tertentu atau untuk periode sementara guna meminimalisir risiko pada kesehatan dan keselamatan individu terkait. Kemajuan teknologi juga telah membuat kemudahan bagi para pelaku kerja pada saat darurat dan tidak terkendali. Para pekerja bisa dengan mudah melakukan telekomunikasi dan pengelolaan data pada skala yang sangat luas. Sebagaimana data yang kami peroleh ada 13 responden yang pernah menjalani aktivitas bekerja dari rumah dan ada 3 responden yang sedang menjalani aktivitas bekerja dari rumah.

Sebagai bentuk pencegahan meluasnya Covid-19, beberapa instansi pemerintahan dan perkantoran mengeluarkan kebijakan WFH untuk karyawannya. Melakukan WFH adalah salah satu solusi yang membuat pekerja tetap berkontribusi bagi perusahaan dan juga meningkatkan daya tahan pekerja terhadap tekanan yang tak terduga. Praktik WFH selama ini lebih banyak diterapkan pada perusahaan berbasis Teknologi Informasi (TI) atau start-up. Tidak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi telah berkontribusi besar terhadap meningkatnya popularitas kerja jarak jauh yang menyebabkan semua pekerjaan menjadi lebih terasa mudah dilakukan dari sebelumnya. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa di era modern ini keseimbangan kerja yang baik adalah kunci untuk mendapatkan produktivitas yang optimal.

Apakah Bapak Ibu pernah mengalami kehilangan perkerjaan saat pandemic ini ?

Tidak Pernah
15 1
Table 3. Kehilangan Pekerjaan Di Masa Pandemi

Ada 15 responden yang menjawab tidak dan 1 responden menjawab pernah. Dengan begitu mayoritas responden tidak kehilangan pekerjaan saat pandemi. Adanya pandemi COVID-19 ini membuat beberapa karyawan di Indonesia terancam dari pemberhentian hak kerja (PHK) dikarenakan banyaknya pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan saat berada di rumah seperti kegiatan produksi. Sesuai yang diungkapkan BKKBN (2002), kesejahteraan keluarga merupakan suatu kondisi dinamis di mana terpenuhi semua kebutuhan : fisik materil, mental spiritual serta sosial yang memungkinkan keluarga dapat hidup wajar sesuai dengan lingkungannya serta memungkinkan seorang anak untuk tumbuh berkembang dan memperoleh perlindungan yang diperlukan sebagai upaya membentuk sikap mental serta kepribadian yang matang sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Sedangkan saat ini realita yang terjadi dalam kehidupan keluarga adalah kebutuhan sosial kurang terpenuhi dikarenakan adanya social distancing yang menyebabkan tidak dapat berkomunikasi langsung dengan orang lain padahal komunikasi langsung dengan orang lain juga merupakan sebuah kebutuhan sosial. Selain itu beberapa keluarga mengalami kejadian pemutusan hubungan kerja yang mana membuat penghasilan mereka berkurang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik secara materil maupun non materil.

Akan tetapi dari data penelitian yang kami peroleh sebanyak 15 responden tidak mengalami kehilangan pekerjaan saat pandemi, hanya ada 1 responden yang pernah kehilangan pekerjaan di masa pandemi. Berdasarkan data yang diperoleh mayoritas responden kami bekerja di instansi pemerintahan sedangkan di masa pandemi ini yang kehilangan pekerjaan lebih banyak pada sektor industri karena menurut data Kementrian Ketenagakerjaan selama pandemi ini telah dilaporkan sebanyak 2,8 juta kasus mengenai PHK , sedangkan berdasarkan data pada Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) diperkirakan sebanyak 15 juta pekerja UMKM menjadi korban PHK. Jadi responden kami yang sebagian besar bekerja di pemerintahan tidak mengalami dampak di masa pandemi ini yang salah satu dampaknya adalah kehilangan pekerjaan.

Masalah apa yang muncul saat aktivitas bekerja tersebut dilakukan ?

Tidak Ada Sinyal Mengganggu aktivitas Kurang produktivitas
5 2 1 1
Table 4. Permasalahan Saat Aktivitas di Masa Pandemi

Terdapat 9 responden yang menjawab yang hasilnya sebagai berikut : tidak ada masalah, kendala sinyal, mengganggu aktivitas, dan kurang produktivitas.[14] Pandemi Covid-19 membuat banyak masyarakat harus melakukan aktivitas di dalam rumah, termasuk untuk bekerja dan belajar. Pemerintah RI juga telah meminta masyarakat untuk tetap beraktivitas dan bekerja di rumah atau work from home (WFH). Sejak ditetapkannya wabah virus corona sebagai pandemi global, Presiden Joko Widodo menginstruksikan masyarakat Indonesia untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Dilansir dari Kompas.com "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ucap Jokowi di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020). Menurutnya, ini merupakan langkah strategis untuk memerangi wabah COVID-19 dengan lebih maksimal.

Work from home merupakan sebuah konsep di mana para karyawan di suatu perusahaan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah. Pada dasarnya, bekerja dari rumah memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan jam yang fleksibel dan tidak terlalu terikat dengan aturan 9-6. Work from home sendiri nyatanya juga bisa membantu para karyawan untuk menyeimbangkan dunia kerja dan kehidupan sehari-harinya. Bekerja dari rumah pun juga dipercaya dapat membuat pekerjaan selesai lebih cepat, efektif, dan efisien. Dari hasil penelitian kami lebih dari 50 persen responden tidak ada permasalahan saat bekerja di masa pandemi ini. Sebagian besar responden juga mengungkapkan bahwa mereka menerima dan menyambut konsep work from home yang merupakan bagian dari new normal. Selain itu, survey mengungkap perasaan pekerja saat harus bekerja dari rumah. Lebih dari 50 persen mengaku lega dan merasa tenang saat harus WFH di tengah pandemi Covid-19.

Peran keluarga di masa pandemi

Keluarga adalah tempat pertama kali bagi anak untuk belajar sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan kelompoknya, keluarga juga sebagai wadah pendidikan yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam perkembangan motivasi belajar bagi anak (Anwar,2017). Selama pandemi covid-19 orang tua mempunyai peran tambahan sebagai guru bagi anak saat belajar di rumah. Peran penting orang tua selama di rumah saat pandemi adalah menjaga motivasi anak, memfasilitasi anak saat belajar, menumbuhkan kreativitas anak mengawasi anak dan mengevaluasi hasil belajar [2]; [7]

Melakukan kegiatan bersama selama di rumah

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan orangtua bersama anak selama pandemi. Banyak cara agar orangtua bisa membantu proses pengasuhan saat pandemi yaitu dengan cara menciptakan waktu yang berkualitas bersama anak.[11];[15] Waktu yang berkualitas dimiliki orang tua dan anak selama masa pandemi bermanfaat untuk membangun kebersamaan antar anggota keluarga. ( Harmaini 2013 ) mengatakan bahwa kebersamaan orang tua sangat diperlukan untuk memahami tingkatan perkembangan serta hal-hal yang dibutuhkan oleh anak.[8] Dengan memanfaatkan waktu bersama anak dapat menghilangkan kebosanan dan mengajarkan hal-hal baru kepada anak.

Mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah

Melalui surat edaran tanggal 24 Maret 2020 dikeluarkan kebijakan pelaksanaan pendidikan di masa darurat penyebaran covid-19 oleh menteri pendidikan dan kebudayaan tentang kebijakan belajar dari rumah. Peran orang tua saat pandemi adalah mendampingi anak saat belajar dan juga menggantikan peran seorang guru. Proses orang tua yang mendampingi anaknya ketika belajar dari rumah akan membantu pencapaian seorang anak, di antaranya membantu ketika ada kesulitan, mengadakan pengajaran, dan masih banyak lagi. [4]

Kegiatan bervariasi dan berinovasi kegiatan di rumah

Orang tua harus bisa menyediakan berbagai kegiatan yang berinovasi saat anak melakukan aktivitas belajar dari rumah. Orang tua harus bisa memanfaatkan peluang-peluang yang ada sebagai bagian dari pembelajaran, seperti pemanfaatan teknologi informasi, yang diharapkan bisa membantu anak-anak untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat yang dimiliki oleh seorang anak.[13] dalam memelihara interaksi yang baik dalam pengasuhan anak diperlukan adanya variasi kegiatan.[12] Variasi ini selain diperuntukkan bagi anak juga bagi orang tua itu sendiri, agar anak tetap belajar dengan semangat dan menyenangkan maka orang tua juga perlu memiliki pengalaman atau kegiatan yang menyenangkan juga. Peran kasih sayang dalam memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pada anak adalah suatu keberhasilan bagi orang tua.[16]

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum peran keluarga terutama orang tua, mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan motivasi belajar anak, selama pandemi covid 19 orang tua berperan sebagai seorang guru dan pendidik anak yang pertama dalam membentuk karakter, nilai agama dan budi pekerti, banyak cara yang dapat orangtua lakukan untuk membantu proses pengasuhan anak saat pandemi yaitu dengan cara menciptakan waktu yang berkualitas bersama anak serta mendampingi anak saat belajar dari rumah.

Ucapan Terimakasih

Dalam pembuatan paper terdapat banyak pihak yang membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan paper ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Susatyo Yuwono selaku Dosen Pembimbing kami, walaupun beliau banyak pekerjaan namun disela-sela rutinitasnya tetap meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, dorongan, saran dan arahan mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penulisan paper ini.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang sudah berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian kami sehingga kami bisa menyelesaikan paper penelitian ini. Penulis juga meminta maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalam penulisan paper ini dikarenakan penulis sedang dalam tahap belajar, semoga kedepannya menjadi lebih baik.

References

  1. Buana, Dana Riksa. "Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa." Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 7.3 (2020): 217-226.
  2. Dewi, Putu Audina Suksma Cintya, and Husnul Khotimah. "POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK DI MASA PANDEMI COVID-19." Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF). Vol. 4. No. 1. 2020.
  3. Lisanti, Yuliana. "ICT Memungkinkan Orang Bekerja dari Rumah: Studi Kasus pada Bank dan Kursus Online." ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications 5.1 (2014): 14-25.
  4. Maulidia, Anggie, and Umi Hanifah. "Peran Edukasi Orang Tua terhadap PHBS AUD selama Masa Pandemi Covid-19." Musamus Journal of Primary Education (2020): 35-44.
  5. Mungkasa, Oswar. "Bekerja dari Rumah (Working From Home/WFH): Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19." The Indonesian Journal of Development Planning 4.2 (2020): 126-150.
  6. Mustajab, Duta, et al. "Fenomena Bekerja dari Rumah sebagai Upaya Mencegah Serangan COVID-19 dan Dampaknya terhadap Produktifitas Kerja Working from Home Phenomenon as an Effort to Prevent COVID-19 Attacks and Its Impacts on Work Productivity."
  7. Nurlaeli, Dede Rahmaida, and Nunung Nurwanti. "Kelekatan (Attachment) Ibu–Anak Di Tengah COVID-19."
  8. Pagarwati, Lia Dwi Ayu, and Arif Rohman. "Grandparenting Membentuk Karakter Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5.2 (2020): 1229-1239.
  9. Sarafino, E. P., & Smith. (2011). Health psychology: biopsychological interactions (7th ed). New Jersey: John Wiley & Sons.
  10. Sari, Diah Andika, et al. "Kesiapan Ibu Bermain Bersama Anak Selama Pandemi Covid-19,“Dirumah Saja”." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5.1 (2020): 475-489.
  11. Sary, Yessy Nur Endah. "Cara Asuh Nenek pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5.1 (2020): 327-333.
  12. Setiawan, Hari Harjanto. "Pola Pengasuhan Keluarga dalam Proses Perkembangan Anak." Sosio Informa 19.3 (2014).
  13. Wardani, Anita, and Yulia Ayriza. "Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5.1 (2020): 772-782.
  14. Winarti, Agus. "IMPLEMENTASI PARENTING PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI MASA PANDEMI COVID-19." JP3M: Jurnal Pendidikan, Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat 2.2 (2020): 131-145.
  15. Wiresti, Ririn Dwi. "Analisis Dampak Work From Home pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5.1 (2020): 641-653.